Tuesday, December 20, 2011

Musik dan Agama

Ketika selesai menjalankan ibadah, tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya untuk iseng menulis sebuah artikel ringan namun tetap kaya dengan informasi dan pengetahuan. Sebagai orang yang beragama Islam, tentu saja saya berusaha menjadi seorang hamba Allah yang lurus, taat menjalankan ibadah wajib salat 5 waktu dan ibadah-ibadah lainnya. Menurut saya Islam bukan hanya agama atau kepercayaan kita kepada Sang Maha Pencipta saja, tapi Islam bernafas dalam setiap aspek kehidupan. Baik itu yang beragama Islam sendiri, Kristen, Hindu, Budha atau Atheis sekalipun. Begitu banyak elemen-elemen kecil yang ada di kehidupan kita sehari-hari yang menyangkut dengan Islam. Apakah bisa dikatakan memang semua kehidupan ini bernafaskan Islam? Semua kegiatan positif, pasti ada unsur Islamnya. Tapi saya tidak akan membahas mengenai apa saja kegiatan kita sehari-hari yang bernafaskan Islam. Saya ingin membahas mengenai musik dalam pandangan Islam. Is it good or not? Is it forbidden or not?

Dari beberapa artikel yang saya cari via google, banyak orang-orang yang membahas mengenai musik dalam pandangan Islam di blog pribadi mereka. Untuk yang menyangkut agama saya tidak mau salah referensi mengenai ajaran-ajarannya. Sebenarnya perbedaan pendapat dari para ulama mengenai musik, baik itu alatnya saja atau penyanyi beserta liriknya. Semua ulama mempunyai pandangan yang berbeda-beda.

Pertama saya akan membahas mengenai alat musiknya saja. Dari hadits riwayat bukhari dikatakan “Sungguh akan ada di antara umatku, kaum yang menghalalkan zina, sutera, khamr dan alat-alat yang melalaikan”

Alat-alat yang melalaikan di hadits tersebut, menurut beberapa ulama adalah alat musik. Karena alat musik dianggap dapat membuat lupa para pemainnya untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT

Kedua mengenai penyanyi, kalau penyanyi mungkin kita sendiri dapat menebak penyanyi seperti apa yang tidak boleh dalam ajaran Islam. Penyanyi-penyanyi yang berpakaian seksi dan terlalu terbuka jelas diharamkan dalam Islam. Ada juga yang berpendapat bahwa tidak boleh perempuan menjadi penyanyi walaupun berpakaian sopan, karena dikhawatirkan dapat mengundang nafsu lelaki dari mendengar suaranya saja. Namun menurut saya untuk hal yang satu itu, tergantung iman laki-laki itu sendiri.

Ketiga menyangkut dengan lirik nya, untuk yang satu ini ada ayat dalam Al-Quran yang berbunyi “Dan di antara manusia orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.(QS. Luqman: 5)” Para ulama berpendapat bahwa lagu yang memiliki arti untuk mengajak orang berbuat sesuatu yang dilarng oleh Allah adalah haram didengarkan.

Dari ketiga aspek dalam musik yang diperdebatkan oleh banyak ulama, sebenarnya dulu ada beberapa sahabat nabi yang justru menganjurkan untuk mendegarkan musik. Jaman dulu diceritakan bahwa musik yang lazim dimainkan serta didengar oleh beberapa sahabat nadi adalah musik yang cara memainkannya dengan di pukul. Dan biasanya pada jaman itu lirik-lirik yang dikumandakan adalah bentuk puji-pujian kepada Allah SWT

Sekarang sudah banyak penyanyi religius yang wara-wiri di layar tv atau di toko CD, tapi banyak juga penyanyi-penyanyi seperti di negeri paman sam yang memiliki lirik yang “kotor” dan penyanyi yang berpenampilan tidak “pantas”. Menurut saya antara musik dan agama bisa saja berkaitan satu sama lain namun bisa juga tidak, semua kembali kepada keimanan masing-masing. Jadi apakah saya akan berhenti mendengarkan musik atau lebih selektif dalam memilih musik, seperti melihat dulu penampilan penyanyinya atau meng-googling dulu arti lyricnya? Saya tidak akan melakukan itu, karena saya suka sekali mendengarkan musik, saya tidak peduli dengan isi lyric yang tidak bermakna asal musik nya enak saya tetap akan mendengarkannya. Yang penting saya tidak mencontoh perilaku – perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dari para musisi-musisi dunia