Saturday, November 12, 2011

Disebut Hobby

Biasanya kalau menulis sebuah biodata yang sifatnya non-formal, kata Hobby pasti muncul. Hobby yang artinya adalah kegemaran mungkin bisa dijadikan tolak ukur untuk menilai kepribadian seseorang, atau bukan mungkin lagi, tapi memang iya. Saya sering melihat di film drama korea, orang korea tampaknya senang melakukan blind date atau kencan buta untuk mencari pasangan hidup, nah biasanya dalam blind date ini pertanyaan Hobby menjadi penilaian seseorang untuk menentukan apakah orang tersebut pantas atau tidak dijadikan pasangannya, disamping pekerjaan.

Dulu, ketika ditanya hobby saya apa, saya akan menjawab "mendengarkan radio" karena memang waktu jaman-jamannya masih sekolah, hampir tiap pagi dan sore saya tidak pernah absen mendengarkan radio favorit saya Prambors. Tapi entah mengapa kadang saya sendiri suka bingung dengan hobby atau kegemaran saya, karena seiring berjalannya waktu saya sudah disibukkan oleh tugas-tugas dari kampus, ritual mendengarkan radio menjadi jarang saya lakukan, saya lebih memilih mendengarkan musik klasik saat mengerjakan tugas. Akhirnya saya pun berasumsi bahwa kegemaran saya mungkin bukan mendengarkan rado tapi "mendengarkan musik"

Terdengar biasa? Ya saya pun menganggapnya begitu. Banyak orang yang sukses menghasilkan sesuatu yang bernilai karena kegemaran (hobby) mereka. Ada yang hobby nya menyanyi akhirnya menjadi penyanyi, walaupun hanya sebatas penyanyi youtube. Ada yang hobby bermain gitar, akhirnya mereka membuat video lagu cover-an dan bisa dinikmati oleh jutaan orang via youtube, termasuk salah satunya dinikmati oleh saya. kadang saya iri dengan mereka yang mempunyai hobby lebih produktif daripada saya. kegemaran saya hanya menjadi pendengar, penikmat. tidak menghasilkan apa-apa, paling ujung-ujungnya yang dihasilkan adalah kritikan.

Sekarang, saat diberi kesempatan oleh dosen Softskill saya untuk membuat suatu tulisan mengenai hobby. saya jadi berpikir orang. Saya adalah tipe orang yang cepat bosan, dan sangat moody. Apa yang saya akan lakukan bergantung pada mood saya, jadi bisa dibilang kegemaran saya banyak, tergantung mood. Tapi saya sadar kalau MENULIS adalah passion saya, saat saya menulis saya bisa mengeluarkan semua kata-kata yang ada di otak saya, perasaan lega di tiap kata keluar. Walaupun saya sadar betul keahlian saya dalam menulis masih sangat jauh dari mereka-mereka yang sudah berhasil membuat buku best seller karena hobby menulis yang mereka miliki. 

Kegemaran saya menulis masih belum dikatakan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Bisa dibilang "prestasi" yang saya dapat dari kesukaan saya menulis adalah, saya punya blog pribadi yang Alhamdulillah update. Jangan salah, untuk membuat blog kita itu kategori yang aktif sangatlah susah, karena kita harus sering-sering memposting sesuatu ke blog tersebut. Kemudian saya juga sudah beberapa kali mengirimkan artikel untuk lomba, walaupun belum ada yang menang, tapi saya cukup bangga, yang penting tulisan saya dibaca oleh orang lain. 

Saya jadi ingat dulu saat masih duduk dibangku sekolah dasar, saya hobby menulis cerpen di buku tulis. dalam 1 buku tulis bisa terdapat 12 cerpen. Inspirasi saya dalam menulis cerpen adalah kejadian yang terjadi di sekitar saya atau dari film yang sudah saya tonton. sampai saat ini menulis cerpen adalah tantangan yang paling sulit untuk saya, apalagi kalau cerpennya fiksi, harus dalam keadaan mood yang baik dulu, baru saya akan lancar membuat cerpen. Kedepannya saya berharap, saya bisa membuat cerpen-cerpen yang bagus, lalu dikumpulkan menjadi sebuah buku, Amiin. Saya juga berharap tulisan artikel yang saya buat dapat bermanfaat bagi orang lain, dan dapat merubah dunia. Well, terdengar muluk-muluk mungkin, tapi itulah yang saya sebut mimpi. Saya tidak takut bermimpi besar, walaupun mungkin nantinya hasil yang saya dapat tidak terlalu sesuai denga mimpi saya. Seperti yang teman saya selalu katakan If  you can dream it, you can do it

No comments:

Post a Comment