Pengertian
Etika
Etika
didefinisikan sebagai suatu kumpulan atau kesatuan dari nilai moral. Diantara
kehidupan bermasyarakat, dalam suatu organisasi, agama atau yang lainnya,
terdapat berbagai macam tipe etika serta nilai moral yang berbeda-beda. Namun
semua etika mempunyai satu tujuan yang sama yaitu demi terciptanya kehidupan
yang tentram, damai, dan sejahtera.
Prinsip –
prinsip Etika
Prinsip-prinsip
etika terkadang memiliki perbedaan di beberapa bidang, contohnya:
Prinsip
etika mendasar menurut Institut Josephson :
1. Kepercayaan
2. Sikap Hormat
3. Sikap bertanggung jawab
4. Sikap adil
5. Sikap peduli
6. Sikap bermasyarakat yang taat
terhadap aturan negara
Prinsip
etika dalam bisnis menurut Menurut Sonny Keraf :
1. Prinsip otonomi
2. Prinsip Kejujuran
3. Prinsip Keadilan
4. Prinsip Saling Menguntungkan
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip
etika dalam Audit :
1. Integrity
2. Objectivity
3. Professional competence and due care
4. Confidentiality
5. Professional behavior
Basis Teori Etika
1. Etika
Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam
hal mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan
dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tidakan yang telah
dilakukan. Dalam tori teleologi terdapat dua aliran, yaitu.
a. Egoisme etis
Inti pandangan dari egoisme adalah
tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan
pribadi dan memajukan diri sendiri.
b. Utilitarianisme berasal dari bahasa
Latin yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat.
Menurut toeri ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi
seluruh masyarakat ( The
greatest happiness of the greatest number ).
2. Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika
terdapat pertanyaan “Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak
karena buruk?”. Maka Deontologi akan menjawab “karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dank arena perbuatan kedua dilarang”. Pendekatan deontologi
sudah diterima oleh agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.
3. Teori
Hak
Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling
banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori hak ini merupaka suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan
dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua
manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.
4. Teori
Keutamaan ( Virtue )
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan
bisa didefinisikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan
memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat
yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka
bekerja keras dan hidup yang baik
Egoisme
Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan
pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki
pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya intelektual,
fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap
orang lain maupun orang banyak pada umunya dan hanya memikirkan diri sendiri.
Teori eogisme atau egotisme diungkapkan oleh Friedrich Wilhelm Nietche yang merupakan pengkritik keras utilitarianisme dan juga kuat menentang teori Kemoralan Sosial. Teori egoisme berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang baik dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
Sumber : Buku Auditing And Assurance Services; Elder, Beasley dkk
BUKU ETIKA BISNIS, oleh Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana
No comments:
Post a Comment