Perkembangan Etika Bisnis
Sepanjang sejarah, kegiatan perdagangan atau bisnis
tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis seumur
dengan bisnis itu sendiri. Sejak manusia terjun dalam perniagaan, disadari juga
bahwa kegiatan ini tidak terlpeas dari masalah etis. Misalnya, sejak manusia
berdagang ia tahu tentang kemungkinan penipuan. Dalam teks-teks kuni sudah
dapat dibaca teguran kepada pemiliki toko yang menipu dengan mempermainkan
timbangan. Pedagang yang menipu langganan dengan menjual barangnya menurut
pengukuran berat yang tidak benar, berlaku tidak etis. Aktivitas perniagaan
selalu berhubungan dengan etika, asrtinya selalu harus mempertimbangkan apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Memang benar, sejak ditemukannya bisnis,
etika sudah mendampingi kegiatan manusiawi ini.
Perkembangan Etika Profesi
Penegakan etika profesi saat ini menjadi suatu hal
yang mendesak. Kemungkinan penuntutan lewat jalur hukum harus diatur, sehingga
proses pertanggungjawaban bisa dipilahkan ke profesi dan masyarakat. Selama
ini, tuntutan dibatasi oleh profesi, dalam astian sepanjang aturan profesi
dipatuhi maka akuntan dianggap sudah memenuhi kewajiban baik secara profesi
maupun kemasyarakatan. Hal ini telah dinilai tidak wajar, sehingga masyarakat
menuntut, khususnya terkait dengan likkuidasi perbankan, agar akuntan pemeriksa
bisa dituntut di jalur hukum. Profesionalisme profesi yang dalam hal ini
terkait dengan kejujuran, keahlian, dan pribadi telah dituntut untuk dapat
dibawa sebagai kredibilitas profesi di mata prosedur hukum masyarakat. Jadi yang
diminta sebenarnya adalah perubahan dari sekedar moralitas menjadi realitas
hukum masyarakat.
Sumber :
No comments:
Post a Comment